Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) berhasil menjuarai lomba video edukasi dalam acara LabMa Social Campaign Fair 2021 yang diadakan oleh UII pada 24 Juni-14 Agustus 2021. Mereka adalah Anastasya Syam Ramadhani, Zalfa Nihamuyassari Kanilla, dan Muhammad Hakim Abyantoro mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kesolidaritasan di masa pandemi Covid-19, khususnya dalam hal ekonomi.
“Kesulitan ekonomi saat ini merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi oleh negara Indonesia, selain kesehatan tentunya,” jelas Anastasya pada Jumat (24/8).
Zalfa menjelaskan selama tiga bulan pertama Januari hingga Maret 2020 aspek perubahan inventori merupakan penyumbang negatif pertumbuhan terbesar dengan nilai sebesar -0.33 persen, diikuti oleh ekspor jasa -0.32 dan konsumsi LNPRT (Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga) sebesar -0.05.
Lanjutnya Zalfa menjelaskan jika Indonesia masih memiliki kesempatan untuk memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif disebabkan oleh terjadinya peningkatan pada beberapa sektor seperti jasa keuangan dan asuransi sebesar 10,67 persen dan sektor jasa kesehatan sebesar 10,39 persen.
Seiring dengan naiknya kasus Covid-19 pemerintah baru-baru ini menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan himbauan-himbauan physical distancing lainnya membuat roda perekonomian nyaris berhenti.
“Hampir 60% peran ekonomi disumbang oleh konsumsi swasta yang akibat pandemi juga mengalami kontraksi,” jelas Hakim.
Konsumsi swasta termasuk penjualan retail yang terdiri dari pasar tradisional dan pasar modern justru sudah menunjukkan penurunan sebelum pandemic Covid-19 di Indonesia. Hakim menjelaskan salah satu penyebab utamanya adalah terganggunya sektor wisata baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Nyatanya meski di tengah pandemi Indonesia masih mampu mengalami inflasi sebesar 0.09% sejak April 2020, namun terus mengalami perlambatan. Tentunya hal tersebut menimbulkan pertanyaan bagaimana kondisi masyarakat Indonesia, siapakah yang mendapatkan imbas negatif paling besar.
“Berdasarkan wawancara kami dengan pedagang kaki lima, mereka mengatakan jika pendapatan mereka turun drastis terutama saat diberlakukannya PPKM,” papar Anastasya.
Anastasya menjelaskan jika hal tersebut dikarenakan waktu untuk berjualan yang memendek dan adanya aturan tidak boleh makan di tempat atau hanya 20 menit. “Kami turut prihatin terutama bagi mereka yang mengandalkan pendapatan harian untuk bertahan hidup,” cerita Anastasya.
Zalfa menyampaikan harapan timnya yang disampaikan melalui video adalah agar masyarakat tetap bergandengan tangan saling menguatkan saat pandemi. Saling membantu satu sama lain yang memiliki rezeki lebih membantu mereka yang kesulitan. Tetap selalu terapkan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas jual beli di luar rumah. Saat sulit kita rakyat Indonesia memiliki rasa “kebersamaan” yang harus dijaga. Tetangga berkekurangan, jangan seganlah membantu karena mereka juga merupakan bagian dari bumi pertiwi. (UAH/RS)