Islam mengajarkan pentingnya kejujuran dalam setiap lini kehidupan. Di tengah masa pandemi, kejujuran bukan berarti dapat menjadi kompromi.
Ramadan, Pandemi, dan Kejujuran
Narasumber: Gustri Eni Putri
Kumpulan tausiyah untuk mengurai hikmah oleh sivitas HI UII
Islam mengajarkan pentingnya kejujuran dalam setiap lini kehidupan. Di tengah masa pandemi, kejujuran bukan berarti dapat menjadi kompromi.
Manusia memiliki kewajiban untuk bersungguh-sungguh dalam menuntaskan setiap urusan. Setelah satu pekerjaan selesai, kita diperintahkan untuk bergegas menyelesaikan pekerjaan berikutnya.
Wara’ berarti berhati-hati, menjaga diri dari larangan Allah. Bersikap wara’ akan membuat hati manusia terjaga. Sebaliknya, semakin manusia terjerumus pada larangan Allah, maka hati kita akan semakin kotor.
Pandemi membuat kita terpisah dari orang-orang dekat. Pengorbanan kita dengan tetap di rumah bukan berarti kita boleh meninggalkan silaturahmi. Pemanfaatan teknologi komunikasi bisa menjadi solusi agar hubungan tetap terjaga.
Saat pribadi ibadurrahman dibacakan ayat-ayat Allah Swt, hatinya akan tergetar. Ia akan mengingat akan kebesaran Allah Swt. Pribadi ibadurrahman juga senantiasa menebarkan faedah bagi sesama.
Allah SWT tidak melihat hamba-Nya dari kondisi fisik, melainkan dari hati mereka. Melalui kisah Abdullah bin Ummi-Maktum, Rasulullah telah memberikan teladan bagaimana Islam mengajarkan kita untuk membela kaum difabel.
Dengan memaknai pekerjaan kita sebagai ibadah, kita tidak akan melihat pekerjaan kita sebagai beban yang menyita waktu kita. Dengan demikian, jika diniatkan dengan benar, pekerjaan juga dapat menjadi media kita untuk mendapat kasih sayang Allah Swt.
Islam telah mengajarkan kepada kita tentang pentingnya memadukan akal dan spiritual dalam menjalankan serta memaknai hidup. Al-Qur’an memberi ayat perumpamaan yang begitu indah, agar manusia dapat meraih petunjuk yang terus-menerus dari Allah Swt., ibarat cahaya di atas cahaya.
Kita telah mendapat nikmat Islam. Namun, sudahkah kita berdoa agar kita selalu ditetapkan dalam Islam? Sudahkah kita berdoa agar iman kita senantiasa kuat? Sudahkah kita mendoakan sesama muslim?
Siapakah yang dimaksud dengan manusia yang bangkrut (al-muflis)? Manusia yang bangkrut bukanlah mereka yang tidak punya harta, melainkan mereka yang di akhirat kelak membawa segala amalannya, namun pada akhirnya masuk neraka.
Delapan hari setelah umat Islam menerima perintah dari Allah untuk berpuasa, Rasulullah menginstruksikan umatnya untuk melakukan Perang Badar. Atas izin Allah, perang tersebut dimenangkan oleh umat Islam. Semangat ini harus menjadi inspirasi bagi umat Islam dalam melaksanakan puasa di tengah pandemi.
Puasa sejatinya tidak sekadar menahan lapar dan dahaga. Melainkan, berpuasa adalah menahan perkataan yang tidak bermanfaat dan sia-sia. Hakikat puasa adalah menahan diri dari perilaku dan perbuatan yang buruk.
Ramadan adalah bulan yang disiapkan oleh Allah Swt untuk umat-Nya. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam di bulan Ramadan dengan memperbanyak ibadah, maka Allah Swt akan mengampuni dosa-dosa hamba tersebut.