Program Studi Hubungan Internasional (PSHI), Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kementerian Luar Negeri Indonesia menyelenggarakan Forum Debriefing 2024 dengan tema “Kepala Perwakilan Republik Indonesia, Peran Konsulat Jenderal RI dalam Promosi Ekonomi dan Pelindungan WNI di Luar Negeri”. Forum ini merupakan acara rutin Kementerian Luar Negeri RI yang sudah empat kali dilaksanakan di UII.
Forum Debriefing yang diselenggarakan pada Kamis (11/01) di Gedung Teatrikal Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr Sardjito UII tersebut menghadirkan Leonard F. Hutabarat, Ph.D., Konsul Jenderal RI di Toronto (periode 2018-2021), Dr. Arifi Saiman, Konsul Jenderal RI di New York (periode 2019-2022), dan Diana Sutikno, M.A., LL.M., Konsul Jenderal RI di Osaka (periode 2020-2023) sebagai pembicara. Selain itu, forum diskusi ini juga menghadirkan Karina Utami Dewi, M.A., Ketua PSHI UII dan Hadza Min Fadhli Robby, M.Sc., Kepala Laboratorium Transformasi Sosial PSHI UII sebagai pembahas. Proses diskusi ini diarahkan langsung oleh moderator Made Sentanajaya, Fungsionalis Diplomat Ahli Madya pada Pusat Strategi Kebijakan Isu Khusus dan Analisis Data, Kementerian Luar Negeri RI.
“Forum Debriefing 2024, yang diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia menjadi yang istimewa karena dalam forum ini, Kepala Perwakilan Indonesia yang hadir akan menekankan pentingnya hubungan substate dalam membangun hubungan bilateral yang baik,” Papar Yayan Ganda Hayat Mulyana selaku Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) dalam sambutannya.
Leonard F. Hutabarat, Ph.D. menyatakan, “Guna meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi di Toronto, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) mengadakan beberapa program pelayanan dengan memanfaatkan diaspora serta jaringan bisnis.” Strategi tersebut menjadi fokus utama KJRI Toronto untuk meningkatkan promosi ekonomi Indonesia.
Selanjutnya, Dr. Arifi Saiman menjelaskan bahwa lebih dari 32.000 WNI tersebar di 15 negara bagian, dengan konsentrasi terbesar di negara bagian New York. “Café Dangdut New York dan Aplikasi Smart Consulate Office (SCO) menjadi dua inovasi terkini dari KJRI New York dalam promosi ekonomi dan memberikan pelindungan pada WNI,” lanjut Dr. Arifi Saiman pada presentasinya.
Selaras dengan pemaparan sebelumnya, selain menjelaskan beberapa upaya promosi ekonomi dan pelindungan WNI di Osaka, Diana Sutikno, M.A., LL.M. menegaskan, “Perlu adanya pemanfaatan market intelligence bagi para pengusaha nasional untuk mengoptimalkan potensi ekspor produk unggulan Indonesia ke Jepang, engagement berkelanjutan, dan pemberian pelayanan publik berbasis teknologi.”
“Forum Debriefing merupakan forum yang sangat bermanfaat untuk masyarakat secara luas, terlebih bagi mahasiswa PSHI UII. Pada sesi diskusi yang sudah dilaksanakan tadi, mahasiswa dapat belajar langsung dari para perwakilan RI yang bertugas di luar negeri,” terang Karina Utami Dewi, Ketua PSHI UII.
Forum Debriefing yang merupakan bagian dari pelaporan Kepala Perwakilan RI setelah menyelesaikan masa tugasnya ini diharapkan dapat menjadi platform untuk mengevaluasi pencapaian, mengidentifikasi tantangan, dan merencanakan langkah-langkah ke depan dalam meningkatkan peran Konsulat Jenderal untuk mempromosikan ekonomi Indonesia dan memberikan perlindungan maksimal bagi WNI di luar negeri.